Sumpah Pemuda, Perjuangan dan Refleksi Kaum Muslimin

Mungkin bulan oktober ini dapat dibilang bulannya pemuda di Indonesia.Awal Oktober ketika dunia Islam tertuju ke Indonesia, ketika ulama-ulama dunia, dai’,pemuda Islam berkumpul di Indonesia pada Konferensi International , Word Assembly of Moslem Youth (WAMY) yang menyimpulkan tentang peran pemuda muslim dimasa yang akan datang. Pada tanggal 20 Oktober, dimana pada peringatan satu tahun pemerintahan SBY dan Boediono, dimana pemuda terlibat demonstrasi, dan beberapa diantaranya berakhir dengan ricuh. Dan pada tanggal 28 Oktober ini,hari dimana dianggap sebagai hari Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda yang dibacakan 82 Tahun yang lalu dalam rapat pemuda II.Namun setelah dicermati, apakah hubungannya dengan “Sumpah Pemuda”?.karena pada dasarnya tidak ada tulisan mengenai sumpah pemuda pada teks tersebut.Dokumen resmi dan otentikpun tidak ditemukan bahwa hari tersebut memang dijadikan sebagai hari penting atau peristiwa penting, dan hanya tertulis `Poetoesan Congres.Mengingat begitu penting peran pemuda, maka bisa jadi hari ini, sebuah pembelokan makna, sehingga seolah-olah pemuda Indonesia telah bersumpah pada tahun 1928 dan dijadikan sebagai ideologi,dan itu terlihat jelas pada isi sumpah pemuda yang beredar sekarang ini

Antara Sumpah Pemuda dan Nasionalisme

Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Itulah isi dari teks yang dianggap sebagai sumpah pemuda . Sumpah pemuda ini, dianggap manjur untuk melumpuhkan gerakan-gerakan separatis yang akan mengganggau keamanan Negara dengan semangat nasionalisme .Semangat ini dapat diterapkan dengan tidak berlebihan, karena bagaimanapun kita hidup di bumi Indonesia ini. Para pejuang terdahulu, berjuang melawan penjajah tentu ingin mempertahankan wilayahnya, namun sebagai muslim, pejuang kita seperti Diponegoro,M. Natsir, Agus Salim, Bagus Hadikusumio, Kasman Singodimedjo menganggap bahwa kebenaran lebih mereka cintai dalam membela bangsa dengan menegakkan nilai-nilai Islam.

Mereka adalah orang-orang yang berjuang bagi Negara, ikhlas dalam membelanya, dan sangat paham tentang nasionalisme, namun perbedaannya adalah asas nasionalisme Islam adalah aqidah islamiyah, sementara penyeru nasionalisme murni berhenti hanya sebatas negaranya saja

Setelah runtuhnya khilafah Utsmani .Gerakan nasionalisme yang sempit mulai terjadi yaitu ketika dalam prosesnya,setiap bangsa berjalan sendiri-sendiri.Menonjolkan warisan nenek moyang , ketika Mesir kembali kepada Firaun, Irak pada Babilonisme, maroko pada Barbar-nya dan negeri-negeri Islam lainnya Begitu ampuh gerakan ini, ketika paying Utsmaniyah runtuh, gencarnya proklamasi beberapa Negara Islam. Dan sebenarnya, ini adalah warisan kolonial Barat,pada daerah-daerah jajahannya. Sehingga Negara-negara Islam tidak merasa dipersatukan oleh aqidah Islam

Sumpah yang Agung : Bercermin dari Pemuda Pengukir Sejarah

Ketika sumpah pemuda yang menggagas sumpah nasionalisme, yang hanya terbatas pada tempat tertentu , maka dalam Islam, rasul telah menjelaskan bahwa ada sumpah yang sangat agung dibanding sumpah pemuda, yaitu bersumpah penghambaan hanya kepada Allah saja. Sebuah kalimat yang teguh, kalimat Tauhid, kalimat yang menjadikan orang-orang yang mencetak sejarah, pemuda-pemuda yang mengubah sejarah, pemuda-pemuda yang rabbani, mencetak pemuda harapan dunia.

Aqidah mempersatukan hati-hati orang mukmin,jika kita lihat proses tarbiyah Rasulullah bagaimana ketika beliau mempersiapkan para pemuda dengan aqidah yang benar, karena memang generasi mereka yang akan memegang tampuk kepemimpinan kedepan.Lihat saja bagaimana pada usia 8 Tahun Ali bin Abi Thalib sudah mengikuti proses tasfhiyah(pemurnian aqidah), dan tarbiyah (pendidikan). Suatu saat menjadi khalifah besa. Arqaam bin Abil Arqam pada umur 12 tahun, Abdurrahman bin Auf , Usamah Bin Zaid yang baru berumur sekitar 19 tahun diamanahkan memimpin perang melwan Romawi, Mu’adz bin “Afra” dan Mu’adz bin Amru bin Al Jamuh yang membunuh pemimpin kafirin Abu Jahal pada perang Badar, atau Ibnu Umar yang meminta dimasukkah pada pasukan perang padahal umurnya baru 13 tahun

Itulah potret generasi pemuda yang disatukan oleh aqidah, berlanjut pada zaman setelahnya, Umar bin Abdul Aziz yang menjadi khalifah saat umur 37 tahun, dan diyakini sebagai khalifah rasyidah. Imam Syafii yang pada umur 11 tahun sudah mengajar dan dimintai fatwa, Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani yang saat muda menghafal kitab-kitab dan dipercaya menjadi qadhi saat usia muda.dan menorehkan penanya dalam kitab sangat berharga yaitu Fathul Baari. Generasi terus berlanjut, Muhammad Al Fatih yang saat itu berumur 21 tahun dikisahkan membebaskan konstantinopel ,meruntuhkan imperium romawi timur,seperti yang dijanjikan rasulullah

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
[H.R. Ahmad bin Hambal Al-Musnad 4/335]

Dan orang-orang tersebut telah dicatat sejarah, dengan sumpah yang paling agung, melebihi sumpah apapun. Pemuda-pemuda yang namanya mendunia, pemuda-pemuda yang berkarya dan karyannya dapat dirasakan sampai sekarang.Sebuah ikatan yang dibangun datas dasar aqidah, melebihi kepada ikatan kerabat, keluarga, bangsa, dan juga Negara.

Refleksi, Peran Pemuda Islam dimasa kini

Sumpah Pemuda, mengajak kita berpikir, bahwa pentingnya peran pemuda, mengingat bahwa ternyata ada sumpah yang jauh lebih agung, tidak hanya terbatas pada suku, bangsa,dan wilayah tetapi sumpah kepada sebuah kebenaran.Melihat generasi-generasi lalu, agaknya kita dapat mengambil pelajaran, bahwa peran pemuda sangatlah penting. Sampai –sampai nanti Allah akan mempertanyakan usia muda kita dihabiskan untuk apa? Dan ini tentunya akan kita jawab suatu saat nanti

Ketika Soekarno berkata ” berikan kepadaku 10 orang pemuda, aku akan goncangkan dunia”, tentunya beberapa abad yang lalu, generasi muda menggoncangkan dunia. Namun , saat ini, terjadi kemunduran pada pemuda-pemuda Islam. Ketika merefleksikan diri ini, dengan pemuda-pemuda hasil tarbiyah nabi, tentunya kita merasa sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan generasi salafus shalih.Oleh karena itu rasul bersabda bahwa pemuda yang taat beribadah kepada Allah, salah satu golongan yang dinaungi dihari kiamat. Inilah sumpah yang melebihi sumpah pemuda pada hari esok. Sumpah kepada kalimat tauhid. Berada diatasnya, dan itu yang dapat mengembalikan kita kepada generasi emas Islam.

Generasi pemuda pengukir tinta sejarah seperti Umar bin Abdul Aziz akan lahir kembali, pemimpin-pemimpin negeri yang adil suatu saat nanti, atau seperti Ibnu Hajar , ahli-ahli hadits dan ilmu, juga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, sebagai ahli politik ,Al faith –al faith baru, pembebas negeri dari penjajahan AS kelak yang dipersatukan dengan sumpah Tauhid dan juga berjuang dalam perjuangan yang sangat panjang mengingat urgensi seperti diungkapkan seorang pemuda yang wafat pada usia terbilang singkat dalam Wasiat untuk Pemuda, Imam Hasan Al Banna Rahimahullah dalam Risalah Pergerakan:

“Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar
kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam
setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya.

“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan
mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.” (Al-Kahfi: 13)

Beranjak dari sini, sesungguhnya banyak kewajiban kalian, besar tanggung jawab
kalian, semakin berlipat hak-hak umat yang harus kalian tunaikan, dan semakin berat
amanat yang terpikul di pundak kalian. Kalian harus berpikir panjang, banyak beramal,
bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan hendaklah kalian mampu menunaikan hak-hak umat ini dengan sempurna”

http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/muhammad-rizki-utama-mahasiswa-itb-sumpah-pemuda-antara-perjuangan-dan-refleksi-kaum-muda.htm

Generasi yang Unik

Setelah saya membaca buku Ma’alim fith Thariq,saya mulai tertarik dengan tulisan-tulisan Sayyid Qutb rahimahullah.Gamal Abdul Nasser yang sangat gemar membaca buku –buku yang dilarang terbit di Mesir,menemukan buku yang ternyata menarik.Yaitu Petunjuk Jalan (Maalim fith Thariq),akhirnya buku tersebut lulus sensor,dan sempat terbit beberapa kali cetak.Dan juga ada satu buku lagi yang menarik,dibuat saat beliau di dalam penjara.Kejeniusan beliau dan kelapangan ilmunya terlihat dalam karya yang berjudul Fi Zhilal Quran

Karena beliau mengerjakan buku ini didalam penjara,mungin itu maksud dari Fi Zhilal (di bawah bayang-bayang) Al Quran.Dua buku ini disebutkan tokoh-tokoh islam selanjutnya bahwa memang ini dua karya asli karangan beliau(maksudnya benar2 diri beliau).Oleh karena ini dua karya ini tersebar ke seluruh dunia, dibanding karya- karya lain yang sempat di bredel.bagi yang bergelut di bidang dakwah,mungkin sudah tidak asing lagi dua karya beliau rahimahullah

Fenomena Menarik

Dalam sejarah islam, ada kejadian-kejadian menarik,fenomena-fenomena yang menggugah.Bagi orang yang bergelut di medan dakwah,yaitu fenomena dakwah dizaman nabi.Fenomena ini adalah fenomena langka sekali,yaitu pembentukan sebuah generasi.yaitu generasi yang terkenal dengan nama salaful ummah,salaf as shalih, para sahabat ridwanullai alaihim,yang diabadikan sebagai umat terbaik dalam Quran, generasi yang unik, yang dapat dikatakan sejarah tidak pernah mencatatat generasi sekaliber sahabat lagi sampai saat ini,walaupun beberapa mujaddid( pembaharu) muncul setiap abad ,beberapa tokoh besar muncul,tetapi generasi ini tetap unik,belum pernah ada generasi seperti sahabat sampai saat ini!!

Dan yang menarik,tentunya kita penasaran ,bagi orang –orang yang merasa berdakwah ,atau mempunyai semangat dakwah mengebu-gebu,sebenarnya pasti saya yakin mereka akan mempertanyakan apakah penyebab fenomena ini terjadi,dan dimana rahasia keberhasilan generasi ini?

Sumber yang tetap Utuh

Metode yang dijalankan para sahabat yaitu betode berpikir secara Islami,jelas sekali dari karakteristiknya.Al Quran yang mereka baca dijadikan landasan perjuangan dalam berdakwah.Padahal Al Quran pada saat itu sama dengan Al Quran yang kita baca sekarang ini.Al Quran telah dijamin akan sama sampai sekarang, dan nanti hingga Allah mencabut Quran dari orang-orang yang berilmu mendekati kiamat. Demikian juga sunnah yang akan terjaga,yang dijadikan sahabat sebagai pedoman operasional,yang sampai sekarang masih apik terpelihara.Lalu apakah karena ada Nabi mereka menjadi generasi yang unik? Sepertinya jawabannya “bukan”

Andaikan keberadaan Rasulullah itu yang menjadikan mereka bersemangat,mereka berjuang,berkorban,maka Allahtidak akan menjadikan rasul diutus untuk umat manusia dan rasul terakhir.Seandainya keberadaan rasulullah sebagai motivasi mereka,niscaya Allah tidak akan menajdikan dakwah terus begulir sampai akhir zaman.Akan tetapi Islam tidak hanya pada zaman rasulullah saja.

Oleh karena itu Allah menjamin sendiri Ad Dzikr (Quran dan sunnah), akan tetap utuh sampai dicabutnya suatu saat nanti.Allah yang Maha Bijaksana mengetahui bahwa dakwah akan terus berlanjut,estafet dari generasi sahabat,tabiin,tabiut tabiin,sampai sekarang bahkan sampai masa depan nanti.Seperi ungkapan “Dakwah akan terus ada( berjalan) baik engkau ada ataupun tidak ada”
Dalam menyampaikan risalah selama puluhan tahun, agama Islam yang sudah sempurna, tidak akan ada revisi hukum,terjamin hukum-hukumnya dan kandungannya,agama ini akan tetap berjalan terus sampai akhir zaman “Dan dimenangkan agama ini diatas semua agama ,walau orang kafir membencinya”Oleh karena itu ,kehilangan sosok pribadi Rasulullah bukan menjadi factor utama dalam masalah ini, lalu kira-kira karakter apa yang ada pada generasi sahabat?Sayyid Qutb rahimahullah kira –kira menggambarkan seperti ini

Quran sebagai sumber

Generasi sahabat memandang Quran sebagai sumber kehidupan, sunnah merupakan penjelas sumber pertama yaitu Quran.Oleh karena itu aisyah pernah mengatakan “ Budi pekerti beliau adalah Al Quran”.Ada Peradaban besar yang langsung berhadapan dengan generasi sahabat yaitu romawi,tingkat dalam budaya,hukum,sistem pemerintahan yang maju,bahkan sampai sekarang masih dianut oleh beberapa Negara.Lalu yunani dalam segi pemikiran,filsafat,logika ,ada juga Persia, India, sebgai kebudayaan besar.Mekah berada diantara dua peradaban besar yaitu Romawi dan Persia, yang siapa sangka dengan generasi ini, dapat mengungguli romawi dan juga Persia,dari minus sampai plus,dari kegelapan menuju cahaya.

Terfokusnya generasi sahabat terhadap ilmu, aqidah,dan juga kebenaran (Al Quran) sebagai motivasi mereka,tentu saja mempunyai tujuan khusus rasul.Yaitu Rasulullah ingin mecetak generasi spesifik,dimana hati,akal,wawasan,ideology dan arah gerak terpelihara keorisinalitasnya dari berbagai pengaruh luar yang tidak relevan dengan manhaj yang lurus yang terkandung dalam Al Quran
Generasi ini yang tercatat sejarah sebagai generasi yang unik,sebab generasi-generasi selanjutnya sudah dicemari faham-faham dari luar .Sistem logika melingkar filsafat yunani,riwayat israilliat yahudi, hermeutika bible, kritik teologi nasrani,liberalisme,atheisme,kebudayaan asing yang semakin ke sini semakin memasuki ranah kemurnian generasi sekarang.

Oleh karena itu rasulullah pernah memberikan kabar bahwa, semakin akhir zaman,generasi akan semakin turun kualitasnya,dan akan timbul banyak fitnah.Ini bukan semata-mata karena takdir,tetapi karena umat Islam sendiri sudah terasuki metode-metode yang menjadikan polusi sumber utama yaitu Quran.Metode kritiki bible yang diterapkan kedalam Quran,kebingungan teologis barat yang melahirkan atheism modern,sekulerisme yang ingin “diimpor” ke umat Islam.

Metode Penerimaan Al Quran

Dalam tulisan metode berpikir Islami, secara umum sudah tergambarkan tentang metode penerimaan AL Quran.Namun yang menarik disini,terdapat differensiasi dalam hal penerimaan Quran .Generasi awal dalam membaca Quran tidak sama sekali membahas atau memiliki niat untuk mecari –cari “ayat ilmiah”,sains modern,rahasia –rahasia kehidupan,mencocokan penemuan arkelogi dengan Quran,mencari ayat tentang sesuatu lalu menelitinya secara ilmiah atau membahas masalah –masalah fiqih sekalipun.Tak seorangpun yang “terlibat” dengan Al Quran memiliki kepentingan-kepentingan seperti diatas.Tetapi,sahabat menerima Al Quran seperti menerima perintah dari Allah yang diterapkan dalam kehidupan mereka.Seakan-akan wahyu turun untuk mereka.

Oleh karena itu ,sahabat mengamalkan apa yang ia tahu dari Quran,tidak lebih dan juga tidak kurang
Metode seperti ini,yaitu aplikatif dan operasional justru menyingkap keindahan dalam ilmu pengetahuan yang tidak akan terungkap jika mereka memakai metode ilmiah,studi dahulu terhadap ayat,atau riset terhadap suatu kasus dan ayat tertentu.Sehingga dengan metode awal,dapat memperingan kerja,kepraktisan kegiatan,dan juga menerjemahkan teori-teori ilmu statis dalam tindakan yang dinamis
Al Quran benar-benar pedoman yang metodenya cocok untuk di aplikasikan, bukan buku seni yang dicari-cari keindahannya,atau bukan buku sejarah yang runut mulai dari kelahiran sampai mati,atau buku teori kuantum yang dicari –cari tentang “ayat-ayat ilmiah”,dll.Itulah mungkin sebabnya Allah menurunkannya secara berangsur-angsur,bukan berupa kitab turun dari langit sekali jatuh,sesuai kondisi dan keadaan agar menjadi pedoman

“Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkan bagian demi bagian

Allah tidak menurunkan sekaligus,tetapi berdasarkan kebutuhan dan perkembangan yang terus berlanjut,dalam konsep teologis,dan juga problem-problem yang dialami umat dalam kehidupannnya.Bisa dibayangkan kalau Quran turun berupa buku dari langit,ketika ada masalah yang berbeda dengan Quran atau baru,maka aka nada “revisi” Quran.Dalam Islam tidak dikenal adanya revisi kitab suci

Jadi,ayat-ayat yang turun terkadang mengambarkan keadaan khusus,keadaan sulit dan peranan sahabat yang harus dijalankan dalam menghadapu keadaan tersebut,terkadang memperbaiki kekeliuran sikap,terkadang hikah-hikmah masa lalu yang dapat diambil,sehingga terasa keterkaitan jiwa,seolah –olah wahyu turun langsung kepada mereka,dari metode inilah keluar sebagai generasi utama yang unik….

Membuka Lembaran Hidup Baru

Ketika hari Selasa di Salman,ada seorang yang menjadi mualaf.Banyak orang menyaksikan dia bersyahadat dan menyalaminya sebagai seorang saudara.Hal ini yang terjadi pada seluruh sahabat,Apapbila seseorang telah mengikrarkan masuk Islam,berarti ia siap memulai lembaran baru ,sama sekali berbeda dengan lembaran sebelumnya

Kadang kita suka lupa,sebenarnya kita sudah beruntung dapat memeluk islam.pengalaman saya sangat sulit melepaskan pemikiran lama ke pemikiran baru,kepercayaan lama ke kepercayaan baru.Dengan sikap yang baru ini,setiap kita kembali kepada jahiliyah yang tadinya “bersih” ,”tanpa noda” menjadi memiliki noda (berdosa) ,maka kembali lagi, cara membersihkan noda yaitu dengan mengikuti pedoman yaitu sumber utama yang merupakan karakteristik utama yaitu Al Quran.

Perbedaan perasaan mutlak dari jahiliyah (keadaan sebelum mengenal ilmu yang benar) dengan islami, akan jelas terlihat.bagaimana seseorang tetap teguh dalam Islam walaupun disiksa,bagiamana seorang muslimah yang tidak berjilbab.memutuskan untuk berjilbab,bagaimana seorang orientalis yang menyerang Islam dan mendapat hidayah memeluk Islam.Perubahan total terlihat dalam lingkungan, kebiasaan,wawasan,ideology,budaya,and juga pergaulan menyimpang dengan Islam mulai ditinggalkan.

Kerinduan saat ini

Karakter generasi yang unik ini,yang tidak dimiliki generasi –generasi sesudah sahabat ridwanullahi ajmain.Ada yang “miss” dari setiap generasi ke generasi selanjutnya,sehingga nilai-nilai (islam) tidak bertahan secara utuh. Konsep ideology, metode berpikir, pemikiran –pemikiran yang sudah dicemari oleh “isme” yang berkembang sekarang, merupakan akibat dari celah yang ditimbulkan adanya sesuatu yang tidak bertahan dari setiap generasi.

Agaknya,untuk menutup banyak “miss” dan mengeluarkan pemikiran-pemikrian seperti liberalism,sekuerisme,diktatorisme,atau yang disebut Sayyid Qutb jahiliyyah memang tidak mudah.Kebutuhan mendesak saat ini adalah kembali kepada sumber yang utuh, sumber yang tetap orisinil,sumber yang terjamin kandungannya sampai akhir nanti,sumber yang memberikan eksistensi manusia,eksistensi alam,eksistensi pemikiran ,dan eksistensi Tuhan sebagai pemilik dan pencipata semuanya.Dari sumber itulah berangkatnya kehidupan kita,nilai,pemikiran,dan komponen kehidupan, menjadikan generasi yang unik yang telah dirindukan berabad-abad ,penurunan nilai dari generasi ke generasi selanjutnya berdasarkan ilmu yang terjaga, akan tetap berlangsung ,dan itu yang kita rindukan,semoga kita dapat menurunkan ilmu dan nilai ke generasi selanjutnya

Islam dan Terorisme

“Islam is the only civilization which has put survival of the West in doubt ,and it has done at least twice”

Samuel P Huntington,penbasihat politik terkemuka pemerintah AS

Begitu komunisme dianggap runtuh,dengan tempo yang cepat diskusi –diskusi tentang “ancaman islam”a tau ‘bahaya islam’ bermunculan.Dalam bukunya yang sudah tidak asing lagi di Dunia Internasional,seorang Ilmuwan politik dari Harvard,Samuel P,Huntungton dalam “the clash of civilization and Remaking of Word Order mengarahkan Barat untuk memberi perhatian khusus kepada Islam.Hanya Islamlah satu-satunya peradaban yang berpotensi besar menggoncang peradaban Barat,sebagaimana dibuktikan dalam sejarah.

Pasca peristiwa 11 September 2001,gejala ini makin menjadi-jadi .Masalahnya bukan terletak pada aspek kajian ilmiah yang jujur dan adil.tetapi kajian,analisis yang memunculkan “ Islam militant sebgai musuh utama Barat”, dimanfaatkan untuk memberikan legitimasi berbagai kebijakan politik dan militer AS dan Negara-negaraBarat lainya,yang ujungnya adalah mengejar kepentingan-kepentingan politik,bisnis,ekonomi,dengan menggunakan jargon-jargon demokrasi,liberalisasi,dan Hak Asasi Manusia. Continue reading “Islam dan Terorisme”

Substansi Perayaan Maulid Nabi

Substansi Perayaan Maulid Nabi

Pada perayaan –perayaan kelahiran nabi selalu disampaikan substansi-substansi memperingati hari lahir nabi kita adalah melihat sejarah kehidupan rasul.Dengan mempelajari sejarah kehidupan rasul,dapat diambil banyak manfaat jika melihat kembali sejarah hidup rasulullah.Namun pada perayaan kelahiran nabi sendiri, sepertinya belum melihat sejarah hidup nabi.Misalnya dari segi historis waktu kelahiran yang kurang kuat. Baca tanggal berapa nabi lahir?
jika memang dirayakan apalagi secara seremonial. memang lagi-lagi kita harus belajar dari sejarah tentang perayaan ini,apakah memang ini biasa dilakukan nabi atau tidak Sejarah mengatakan bahwa terjadi peradaban Islam yang maju saat itu,dimana sebuah negeri jahiliyah berubah menjadi negeri madani.Jika memang sirah nabi merupakan substansi,memang harus diliahat secara utuh dari nabi dilahirkan sampai wafat,dan sejarah tersebut dapat diambil pelajaran.Bahwa nabi merupakan contoh teladan yang baik untuk dijadikan pembelajaran membangun sebuah peradaban

substansi dari perayaan maulid nabi yang lain yang sering disebutkan yaitu agar mencintai nabi,.Jika menilik pada hal tersebut maka .Dalam mencintai nabi,pandangan banyak para ulama yang menyatakan bahwa dengan mengikuti sunnahnya,menjaga Namun Hari lahir nabi dapat dijadikan momentum agar kita selalu mengingatnya dan juga melakukan perubahan pada diri kita.Momentum yang memang dapat mebuat kita bersemangat mengikutinya sebagai teladan yang baik,namun tidak menjadikan momentum ini hanya sekali dalam setahun setelah itu selesai begitu saja.Contoh nyata dari orang-orang yang mencintai nabi yaitu para sahabat.Nama mereka diabadikan dalam Al Quran sebagai orang yang di ridhai Allah (At Taubah :100), karena mereka sangat mencintai Rasul dan ridho bersamanya.Dengan mengikuti sunnahnya,membelanya,dan berjihad bersama-sama,sehingga potret sahabat adalah potret rasul juga.Pada kenyataanya memang nilai-nilai keteladanan rasul diimplementasikan .Bagaimana kita lihat apa yang disebut cinta, Continue reading “Substansi Perayaan Maulid Nabi”

Media dalam Timbangan…Timbangan dalam Media

Hari Rabu kemarin adalah sebuah hari yang menurut sebagian orang sangat penting,yang sebenarnya biasa-baisa saja,yang istimewa bukan harinya tapi subjek hari tersebut.Tanggal 9 Februari merupakan hari Pers Nasional (HPN). Hari Pers Nasional atau HPN 2010 menjadi tonggak sejarah baru di Indonesia,setelah kebangkitan pers setelah ordebaru dimana pers memililki suara lebih “bebas”.Bebas disini tentu saja “bebas” dengan ideologi dan subjektivitas pers tersebut. Pers sendiri jika kita tilik dari Undang-Undang Pers berarti lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, megolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.Dalam bekerja,terdapat aturan-aturan dan saat HPN terjadi kesepakatan dalam dewan pers yaitu tentang kode etik jurnalistik,perlindungan wartawan,dan juga tentang perusahaan pers.
Dalam perkembangan pers di Indonesia,media massa berkembang sangat cepat setelah era reformasi Semasa Orde Baru terdapat 289 media cetak, enam stasiun televisi, dan 740 radio. Setahun sesudah reformasi, media cetak melonjak menjadi 1.687 penerbitan, hampir enam kali lipat. Kira-kira empat media terbit saban hari dalam setahun itu. Era reformasi belum bisa menumbuhkan pers profesional sebagaimana diharapkan para sesepuh pers di Tanah Air. Wartawan masih merupakan pekerjaan sampingan sebelum seseorang dapat pekerjaan lain. Gejala ini terutama bagi pers daerah yang kesulitan mengembangkan diri.Sehingga dicarilah sebuah informasi yang memang dapat dijual dengan laku,ditengah persaingan media ini agar dapat menghidupi media tersebut.Tentu saja ada keterkaitan antara uang dan penyebaran informasi.Namun,ada juga media yang sudah memiliki kemampuan financial sendiri,maka kepentingannya dapat bergeser,selain menjual berita yang enak disantap,tetapi juga dpat memengaruhi penikmat informasi yang disajikan
Salah satu peran pers yang berimplikasi kepada sebuah kehidupan yaitu sebagai penyampai informasi kepada masyarakat. Ya informasi yang menjual tentunya,jika tidak menjual,maka informasi tersebut lebih baik dikarungkan saja dan dikepinggirkan.Oleh karena itu kita sering melihat informasi yang disampaikan media masa secara besar-besaran dan secara global .Dengan sifat informasi secara global,tidak ada batas-batas nasional dalam informasi,sehingga identitas nasional diganti dengan sebuah identitas global yang membentuk kebudayaan baru.Informai telah memaksakan selera dan idola bagi masyarakat dunia.Bagaimana kita lihat cara orang berpakaian dengan sesuatu yang digembar-gemborkan ,seperti “fashion” ,dimana pakaian yang mahal tapi belum tentu nyaman dipakai.Juga dapat memengaruhi cara berpikir seseorang.Informasi merupakan penentu bagi eksistensi masyarakat baru.Kekuatan informasi ini diyakini lebih tinggi dari money power dan menjadi the highest quality power(F.Drucker),sehingga dalam menimbang pers bisa saja dikatakan bahwa siapa yang menguasai media maka dia yang berkuasa.
Dalam pengumpulan informasi,dan pertimbangan yang dilakukan pers ialah berita tersebut benar atau tidak dan dapat dijual atau tidak, Dan ternyata ada pertimbangan lain. Media apapun jenisnya tentu bertugas untuk menyampaikan berita kepada masyarakat (publik). Wartawan atau Jurnali dalam pers memegang peranan penting karena Mau tidak mau para wartawan bekerja untuk media massa tertentu dan apa yang diberitakan sesuai dengan visi misi media tersebut.Tentunya nasib wartawan-wartawan saat ini dari segi penghasilan masih kurang,Kompas 9 Februari menyebutkan bahkan ada wartawan yang tidak digaji dalam tugasnya.Hal ini dapat memperjelas,bahwa bisa saja jika ingin gajih besar maka penyampaian semakin sesuai keinginan “atasan” maka semakin hidup makmur.Hal ini memang menjadikan berbagai versi informasi yang disampaikan oleh wartawan yang berbeda,sehingga Pers yang memang seharusnya netral dalam penyebaran informasi ,namun kenyataannya tidak selalu demikian.Banyak sekali contoh yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.

Pers melalui media massa menjadi sebuah pihak yang berkuasa atas berita dan informasi yang disajikan kepada khalayak/publik. Media massa bebas akan memberitakan suatu kejadian dari sudut pandang apapun, dalam arti media massa memiliki kuasa untuk menyampaikan berita yang tentunya sesuai dengan visi-misi medianya. Jika media massa itu berlatar belakang sekuler maka berita-berita yang disajikan tentu selalu memandang dan menyajikan berita dari sudut Kapitalis Sekuler. Berita yang dituliskan berdasar sekulerisme tentu tidak akan jauh-jauh dari membangga-banggakan pluralisme, kebebasan beragama, pemisahan politik dari agama, penyerangan AS terhadap Irak akan dianggap untuk menumbuhkan demokrasi.
Atau media massa berlatar belakang islam ,maka Ia akan memberitakan bahwa Palestina sedang diserang Israel,dan rakyat disana sangat menderita,berbeda dengan media di AS yang menyebutkan bahwa teroris Hamas menyerang tentara Israel.Termasuk dampak perkembangan media di Indonesia saat orde baru,tentu saja media membawa visi sang penguasa dan setelah itu, maka membawa visi kepentingan “penguasa-penguasa” yang lain.Saat ini kita dapat dengan mudah mengakses informasi dengan banyak media dengan berbagai sumber dan pandangan berbeda,tetapi jika saat orde baru mengapa sulit mengakses informasi dan hanya kebanyakan hanya satu versi??

Inilah realita media massa. Dapat katakan kurang tepat jika ada media massa yang benar-benar objektif dan bersifat netral. Karena kita tahu setiap orang memiliki visi dan misi dalam hidupnya, yang memegang media massapun seperti itu. Takkan lepas dari tujuan untuk menyebarkan berita yang sesuai dengan visi

Dalam menimbang pers kita menyadari Dari media massalah kita tahu ada berbagai kejadian di dunia ini, namun yang jadi pertanyaan apakah benar media massa memberikan berita atau informasi yang sesuai dengan faktanya di lapangan? Inilah yang harus selalu di check dan recheck. Karena media massa adalah pengolah informasi yang memberikan berita kepada publik hasil editan. Ini pula yang patut dicermati benarkah informasi atau berita yang kita terima valid? benar dan dapat dipercaya?
Continue reading “Media dalam Timbangan…Timbangan dalam Media”

Antara Barat dan Timur,Cina sampai Amerika,FTA hingga WTO

Sebuah Negara dikatakan maju jika Negara tersebut maju

Sebuah ungkapan yang membingungkan.Dari dulu sampai sekarang ,kit serinag mendengar bahwa barat merupakan sebuah wilayah,atau kondisi masyarakat dimana disana sudah “maju”,dan disini masih tidak bergerak.Sering juga kita membicarakan saat barat sudah maju zaman revolusi Industri,namun di Timur khususnya kita(Indonesia),masih zaman kerajaan Islam,atau zaman membawa tombak dan naik kuda(pendekar-pendekar).Perbandingan-perbandingan melihat sejarah masa lalu,dan perkembangan ini terjadi pada Cina beberapa Tahun lalu.Saat itu Cina merupakan kontra dari pemikiran Barat.Cina dan Soviet yang berideologi Komunis,dan Barat yang liberal.Tentu saat itu terjadi perseturuan yang seru antara Barat dan Timur.

Barat terpecah menjadi 2(two west) yaitu Amerika dan Eropa,yang kemudian saat ini menjadi Negara adi daya yaitu Amerika(West) dan China yang mulai bangkit menjadi raksaksa Timur(East).Dan yang menarik saat ini adalah cerminan timur dan barat ini bertemu(The Meeting West and East).Cina masa lalu adalah CIna yang menutup diri,berpandangan menguntungkan diri sendiri,bermental lemah,namun sejak 3 dekade lalu,Cina mulai bangkit dan merubah mainset yang tadinya Barat merupakan midset sebuah Negara maju,maka di ambillah mindset tersbut .
Dalam 5000 tahun sejarahnya, Cina tidak pernah menjadi kekuatan adidaya dan tidak pernah mempengaruhi politik internasional. Bahkan ketika Cina mengadopsi Komunisme, ia tidak mampu mengembannya lebih jauh dari batas negerinya sendiri apalagi mempengaruhi negara lain. Selama 5000 tahun, Cina lebih sering berperang dengan dirinya sendiri dan sibuk untuk menyatukan wilayah.

Dan suatu saat pemimpin baru China berpikir.. …Kebijakan luar negeri Cina mencerminkan perubahan penting dari pendekatan Beijing yang sempit dan reaktif pada masa lalu. Cina sudah meninggalkan mentalitas yang memandang dirinya sebagai korban (victim mentality) akibat penderitaan selama 150 tahun dan mengadopsi mentalitas adidaya (great power mentality-daguo xintai). Barat yang sudah berpengalaman menderita(dark age),dan memasuki pencerahan(renaissance),dan akhirnya berpikir,menyontek peradaban lain,dan akhirnya menjadi”maju” merupakan proses panjang dan menjadikan Barat menjadikan mentalitas adidaya.

Cina dengan kebijakan-kebijakan baru,dan pengalaman seperti Barat,nampaknya akan segera melebarkan sayap,menjadi kekuatan besar.Konsekuensinya, Pemimpin yang menanggalkan victim mentality dan yang mengambil mentalitas adidaya adalah tipe pemimpin yang kini memimpin Cina dan memiliki visi sebagai negara adidaya.Dengan pemikiran seperti ini maka bertemulah Barat dan Timur.Terjadi benturan yang dahsyat saat ini.

Pertemuan AS dan China (West and East)

Dengan kebijakan-kebijakn baru Cina,yang lebih terbuka dan mental baru,semangat baru ,sudah saatnya pemikiran bahwa “barat maju,timur ketinggalan” dirubah.Timur dapat sejajar dengan Barat,bahkan memenangi benturan keras antara Barat dan Timut.Maka Cina melakukan gebarakan di Bidang Ekonomi?? Kenapa bidang Ekonomi?Karena standar “maju” sulit didefinisikan kecuali dalam hal ekonomi.Kebijakan-kebijakanpun mengacu pada hal-hal yang akan menguntungkan Cina.Barat yang sudah merasa aman selama beberapa ratus tahun,merasa riskan dengan hal ini karena ini menyangkut ekonomi negaranya dan juga kepentingannya menjadi pemenang tunggal diera modern ini

Pembuat kebijakan AS membuat strategi menghadapi Cina dalam dokumen
“Tuntunan Perencanaan Pertahanan”yang merupakan bentuk pernyataan resmi AS pada masa paska runtuhnya Uni Sovyet. Juga tertulis dalam dokumen terebut
“Kita harus sekuat mungkin mencegah kekuatan asing manapun yang bisa mendominasi suatu wilayah yang sumber alamnya, ketika terkontrol secara solid, akan mampu mendukung terbentuknya kekuatan global.”
Ketika George Bush menjadi Presiden AS, hanya Cina yang memiliki kapasitas ekonomi dan militer yang mampu mengimbangi AS sebagai negara adidaya. AS membuat kebijakan yang mengisolasi Cina supaya tetap pada perbatasannya, ketimbang menghadapinya secara langsung karena hanya akan menghabiskan energi AS.

Cina adalah kekuatan besar yang memiliki masalah yang belum selesai terutama dengan Taiwan. Cina juga tidak menyukai peran AS di wilayah regional Asia Pasifik.” Oleh karena itu, Rice mengatakan,” Cina bukanlah kekuatan ‘status quo’, tapi ia adalah kekuatan yang berkeinginan merubah keseimbangan kekuatan di Asia yang sesuai dengan kepentingannya.(Tulisan Condoolize Rise)

Namun demikian,saat ini posisi Cina dan Amerika seakan-akan terpisah dan berdiri sendiri. Ketika AS mendominasi wilayah regional di awal abad ini, perang Afghanistan, Iraq, dan krisis ekonomi global membuat AS tidak mampu mendominasi Cina. Ini terlihat dalam fakta berikut:
AS merupakan konsumen terbesar dunia dimana mayoritas barang yang ia konsumsi berasal dari dan diproduksi oleh Cina .Dan Cina mereguk keuntungan besar sekali gara-gara konsumtifnya Amerika dan menyumbangkan dolar ke negeri Tirai Bambu tersebut.WTO yang mengatur perdagangan antar negara dan aturan2,terpaksa ada yang dilanggar,seperti diam2 me”lepaskan” biaya ekspor,dukungan perbankan,kucuran dana untuk ekspor yang sebenarnya terdapat Bea yang mahal untuk barang dapat keluar dari Cina,yang ternyata

Cadangan dolar yang sangat besar yang dimiliki Cina membuat Cina memiliki kemampuan untuk membeli saham keuangan AS, yang digunakan AS untuk membiayai defisit perdagangannya
Hal ini berakibat kepada serbuan perindustrian Cina, dimana industri tersebut membutuhkan pasokan minyak dan energi yang lebih besar lagi.Berikutnya, pengangguran di sektor industri AS pun meningkat karena kalah bersaing dengan kualitas harga dan barang yang lebih mendominasi.Maka dari itu,saat krisis melanda dunia,maka Amerika paling terkena dampaknya,industry Amerika melempe,.Strategi-strategi AS agar terus mengisolasi Cina,dengan gencar tersu digencarkan seperti kerja sama dengan Jepang(sebagai penyeimbang CIna di Timur),membangun kerja sama dengan vietnam(yang pada masalalunya bermusuhan),mengembangkan India,sehingga negara-negara tersebut berkurang pengaruhnya dari Cina.

Lalu apa yang dilakukan Cina??Dengan kebijan-kebijakan yang baik,dan Bank mendukung kegiatan ber”ekonomi” disana maka juga mindset majunya maka Cinapun sama seperti AS dengan menggaet mitra kerja,salah satunya dengan mengadakan perjanjian perdagangan bebas,dan kita Indonesia akan merasakan berbagai dampak dari ekspansi Cina ini yaitu pada perjanjian ACFTA(Asean China Free Trading Area).Bagi Indonesia ini merupakan sebuah tantangan yang menarik untuk melakukan perdagangan secara global dengan Cina.Cinapun melakukan FTA denga Negara-negara lain untuk menandingi “Barat”.Indonesi dengan segala kekayaan alam yang dianugerahi Tuhan,seharusnya dapat disyukuri dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam Tersebut,mengubah cara pandang negeri konsumtif menjadi Negara penghasil. Cina saat ini sudah menguasai wilayah ASEAN dan tentu bagi Amerika ini merupakan suatu kerugian yang besar.Bagi Indonesia,peluang masuknya Industri Cina,dan pengaruh ACFTA mendapat banyak sorotan. Kalau dari kecil kita sering mendengar orang Cina itu pandai berdagang dan hidup dengan berdagang,maka saatnya orang Indonesia berpikiran menjadi bosnya pedagang.Pertemuan Barat dan Timur akan menjadikan gesekan dan menghasilkan satu pemenang.dan berpengaruh kepada negeri kita ini. Sudah saatnya negeri kita suatu saat nanti menjadi pemenang,terbebas dari pengelolaan “Barat” yang mengelola SDM-SDM kita.Sudah saatnya pengusaha-pengusaha bersatu membangun negeri.2010 merupakan tahun diberlakukannya FTA dengan China.Lalu bagaimana dengan kondisi kita sekarang,apakah siap untuk menghadapi perdagangan bebas??Siapakah pemenang dari “The North East vs South East”.Kita lah yang menentukan sebagai generasi mendatang