Refleksi penulis

Hari ini, malam ini, dan detik ini..
Ketika Manusia dilahirkan di dunia dari rahim seorang ibu..
Dia memulai takdirnya, dan menorehkan titik di perjalan hidupnya..
Dari situ pula, dia lambat-laun dia menorehkan garis dan mulai menemukan percabangan dalam pohon takdir hidupnya..
Kedua orangtuanya mungkin menentukan cabang mana yang akan dilalui anak tersebut..
Nama yang dipilihkan, agama yang diajarkan, dan pendidikan serta gaya hidup yang diterapkan oleh kedua orang tuanya..
Hingga pada suatu saat anak itu mulai tumbuh dan harus mengerti, bahwa dia harus menentukan jalannya sendiri.. Memilih persimpangannya sendiri.. dan menanggung segala resikonya sendiri.

Baik, buruk, surga, neraka, serta kaya, dan miskin.. adalah sebuah pilihan hidup..
Mungkin pada suatu masa, terdapat suatu proses di mana anak yang sudah tumbuh menjadi orang tersebut bingung batang mana yang harus ia pilih..
Pada saat itu lah,orang tersebut sebaiknya meminta petunjukMu ya Allah..
Dia harus mengerti, bukan Kau yang menentukan pilihan..
Melainkan Kau yang memberi petunjuk baginya agar dia tahu batang mana yang terbaik melewati berjuta caraMu yang indah..
Dan Kau takkan memaksa, karena sesungguhnya dia yang butuh Engkau, bukan sebaliknya..

Terdapat suatu masa pula,..
Ketika orang tersebut menoleh ke belakang.. Dan mulai menyesali, batang yang ia panjat..
Mungkin dia salah memilih.. Atau mungkin dia tidak meminta petunjukMu dalam memilih jalannya..
Dia sadar bahwa dia takkan bisa kembali..
Yang bisa dia lakukan adalah memilih percabangan yang lebih baik lagi,
Hingga dia bisa memperbaiki diri..
Pada akhirnya, tibalah orang tersebut di akhir percabangan yang tingginya rata dan sama di semua cabang..
Saat itu, Allah swt akan mencabut nyawanya, dan akan menempatkannya dalam kehidupan baru..
Pohon kehidupan yang hanya ada satu batang..
Pohon yang tidak terbatas tingginya, dan tidak bisa dipilih jalannya..
Karena pada saat itu, pohon tersebut sudah jelas kadarnya.. sudah jelas jalannya,..
Pohon yang dibuat Allah berdasarkan cabang dari pohon takdir yang dipilih orang itu di dunia..
Yang ada hanya tinggal beruntung atau merugi..
Mungkin dia beruntung karena cabang yang dipilih saat dia hidup adalah baik..
Atau mungkin dia merugi karena cabang yang dipilih adalah seburuk-buruknya cabang..
Hanya Allah yang tahu.. Hanya Allah yang tahu.. dan Hanya Allah yang tahu..

Mengapa pohon takdir di dunia itu banyak cabangnya?
Karena seorang manusia yang harus memilih sendiri cabangnya, termasuk menanggung resikonya..
Mengapa dimulai dari sebuah akar yang tunggal berupa titik?
Karena lahir itu bukan pilihan, Allah yang menentukan..
Mengapa akhir dari semua cabang pohonnya mempunyai tinggi yang sama rata?
Karena Allah sudah menentukan kapan seorang manusia mati, tidak bisa dipercepat, atau diperlambat.. Namun seorang manusia bisa memilih dalam keadaan apa ia akan mati..

Mengapa pohon akhirat itu hanya satu batang?
Karena tidak ada lagi cabang yang bisa manusia pilih, semua ditentukan Allah berdasarkan cabang yang ia pilih saat hidupp di dunia.
Mengapa tingginya tidak terbatas?
Karena pohon itu akan dipanjat oleh manusia selama-lamanya.. kehidupannya abadi..

Maka janganlah kau katakan bahwa masuk neraka itu takdir!
Jangan kau katakan bahwa bodoh itu nasib!
Dan jangan kau katakan bahwa hal buruk yang terjadi padamu adalah kehendak Allah swt!
Allah membuatkan begitu banyak percabangan, begitu banyak jalan..
Dan akhir yang didapat manusia, adalah hasil dari apa yang dia pilih.. apa yang dia tempuh..
Bukankah hidup itu pilihan?

Maha besar Allah yang membukakan jalan,..
Maha bijaksana Allah yang tidak akan memaksa..
Karena sesungguhnya manusia yang butuh Allah swt, bukan Allah yang butuh manusia..
Maka, berusahalah untuk mencintaiNya, dan menjadi kekasihNya..
Karena Allah akan memberi petunjuk, dan melindungi makhluk yang dikasihiNya

Wa Allahu Alam..

8 thoughts on “Refleksi penulis

Leave a comment