Pernahkah kita berpikir bahwa hidup ini serasa berat
Saat itu Tuhan sedang menegur kita,dan kita terkadang menjadi sadar dan mulai mendekatkan diri padanya
Saat –saat itu aku bertanya mengapa Engkau menegurku
Engkau Selalu lupa siapakah engkau
Aku tidak pernah lupa
Kau yang membutuhkan Aku..
Bukan Aku yang membutuhkanmu
Aku sibuk…..,sekarang aku memang membutuhkanmu
Aku setiap saat dalam kesibukan,sibukmu tidak bisa menjadi alasan
Tidak ada satupun diantara kamu yang tidak aku pikirkan
Baiklah,aku ingin meminta jawaban mengapa hidup ku selama ini begitu rumit dan bermasalah
Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.
Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa senang?
Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin.
Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa.
Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu.
Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.
Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.
Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari.
Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.
Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.
Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.
Jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?
Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan.
Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.
Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita.
Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.
Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?
Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras.
Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.
Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?
Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental.
Kekuatan dari dalam diri bisa keluar melalui perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha-leha.
Sejujurnya, di tengah segala persoalan ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah.
Jika kamu melihat ke luar, maka kamu tidak akan tahu ke mana kamu melangkah.
Lihatlah ke dalam.
Melihat ke luar, kamu bermimpi.
Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan.
Hati memberimu arah.
Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan?
Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain.
Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan.
Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain berkejaran dengan waktu.
Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi?
Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan, daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.
Apa yang menarik dari manusia?
Jika menderita, mereka bertanya “Mengapa harus aku?”
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya “Mengapa harus aku?”
Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya di sini?
Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu.
Berhentilah mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu.
Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.
Bagaimana saya bisa mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini?
Hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan.
Peganglah saat ini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.
Pertanyaan terakhir, Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.
Tidak ada doa yang tidak dijawab.
Kadang-kadang jawabannya adalah TIDAK.
Hidup itu indah jika kamu tahu
Kuatkan imanmu, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan.
Percayalah padaKu…..
Ar-Rahman ayat 29
Setiap saat Dia (Allah) berada dalam kesibukan.
QS. Al-Baqarah ayat 255
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”