Keinginan menulis saya tentang hal-hal seperti ini saat membaca sebuah buku karangan Ulama Ikhawanul Muslimin Abdul Hallim Abu Syuqqah yang dalam bukunya menjelaskan bagaimana interaksi sebelum pernikahan.Saat zaman sekarang ini,dikalangan aktivis dakwah sering terdengar kata-kta ta’aruf .Istilah ini dimaksudkan yaitu suatu tahap sebelum akhirnya menikah.
Tentu saja pernyataan ini sebenarnya tidak diketahui karena tidak ada tahapan khusus yang bernama ta’aruf yang dijadikan sebagai ritual seperti yang di contohkan rasul seperti khitbah.Hal ini terjadi karena pergeseran makna taaruf. Ada kecenderungan, taaruf tidak lagi diartikan menurut makna asli yang terkandung dalam Al-Quran, surah al-Hujurat (QS 49 ayat 13): “Hai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku li ta‘ârafû (supaya kamu saling kenal). …. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Jadi, makna asli istilah taaruf itu adalah proses saling kenal dengan siapa pun selama hayat dikandung badan. Namun sekarang, ada banyak ikhwan yang bilang, “taaruf adalah perkenalan antara seorang ikhwan dan seorang akhwat yang akan menikah.”Atau ada yang mengatakan bahwa taaruf itu suatu tahapan yang prosesnya beberapa bulan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang akan menikah dengan mencantumkan syarat-syarat.
Hal ini,jika dikaitkan dengan syariat memang aneh,bahkan bisa menjadi bidah jika memang dijadikan kebiasaan atau malah keharusan sebelum menikah,dengan ritual-ritual khusus tertentu.
Pembatasan makna taaruf hanya untuk pendekatan ketika akan menikah ,padahal sebenarnya untuk umum menjadi sesuatu yang rancu,dan itu pun jika ditambah aturan hanya beberapa bulan saja tentu semakin menjadi-jadi kebingungan kita,dapat ide dari mana tentang hal ini(syariat baru kali yah).
Mungkin istilah taaruf “persiapan nikah dengan makna yang aslinya agak menyimpang dari makna yang terkandung dalam Al-Quran, surah al-Hujurat ayat 13. Padahal,pasti yang menyusung ini pasti tahu dan mengerti betul Al Quran
Lalu istilah itu muncul dari mana?atau hanya keren-kerenan saja biar terkesan islami atau bahasa arab,seperti ikhwan akhwat,dll(saya tidak tahu apakah menyebut dengan bahsa arab itu mendapat pahal atau tidak,yang apsti sebutan yang baik itu merupakan adab yang diajarkan rasul) Continue reading “Taaruf atau pacaran??” →