Tuan dan Nyonya
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Kami hanya ingin menghaturkan berjuta terima kasih
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Kami hanya terharu, rupanya masih ada yang mengingat kami
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Kami pikir sudah tiada ketika jasad kami dimasukkan ke dalam kamp-kamp
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Atas masih adanya yang merindu kami
Seorang Ozil yang mengusik nurani kalian
Kami pikir, kami sudah musuh seluruh dunia
Tuan dan Nyonya
Di dalam kamp ini, di dalam ruangan mungil ini, sejujurnya kami ingin menangis
Tapi, air mata kami sudah kering
Kami tak boleh menangis
Kami harus selalu tersenyum
Ini bukan kisah mereka yang selalu tersenyum karena ‘smile’ di negeri Wano
Ini adalah kisah kami, yang kalian bincangkan selama ini
Sekali saja…
Izinkan kami menangis, bersujud, sedetik saja…
Sekali saja…
Izinkan kami mengangkat kedua tangan kami, sedetik saja..
Seperti layaknya Tuan dan Nyonya
Yang masih tertawa riang ketika men-scroll video
Yang masih bisa membonceng si kecil ke tempat liburan
Yang masih bisa membasahi wajah-wajahnya untuk beribadah
Yang masih bisa berpulas ria di keheningan malam
Rindu…
Izinkan kami merindu, suara panggilan itu
Di dalam ruangan mungil ini
Kami hanya melihat selimut dan se-set kasur dan rangkanya
Izinkan kami merindu, suara serak itu
Di dalam ruangan mungil ini
Kami tak melihat melihat sajadah hingga mushaf
Tuan dan Nyonya
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Tolong selipkan kami dalam doa kalian
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Selipkan juga mereka, saudara kami di penjuru dunia
Rohingya
Patani
Palestina
Suriah
Kashmir
dan penjuru lainnya
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Ingin sekali, menikmati seteguk kopi dengan segala kenangannya
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Sayangnya kami tak bisa
Tuan dan Nyonya
t-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
@rizkilesus, Desember 2019